Wednesday, December 20, 2006
Download Lyric's Lagu-Lagu Barat
Mario Blog (Menulis di media cetak)
Youtube.com (Video Lucu)
Membuat Billing Warnet Dengan Exel
Cara Praktis Merancang Database
Kata Mutiara
Ketawa.com
Photobucket.com
MyQuran
Background Friendster
Kumpulan e-book Islam
Kumpulan e-book gratis
Detiknet.com
Video
Sofware Gratis
Konsultasi PC
E-Book Gratis di RapidShare.com
Chip.co.id
Gmail.web.id
Mp3.com
Softpedia.com
Kumpulan Article
Ebook - Pakdenono
E-Book Islam
Htmlhelp-epublisher.co.uk
theromantic.com
Intisari Online
Blogger.com
Situsku
Ajang Kita
Pemrograman vb,php,C++,dll
Pemrograman vb,php,C++,dll
Pemrograman vb,php,C++,dll
LiveVideo
Lyrics Download
Translate Indo-Ing
Sofware
Phreaking
Penulis Lepas
Jurnalisme
Desain Sofware
Kumpulan Source Code VB
Kumpulan Source Code berbagai Bahasa Pemrograman
Info Teknologi
Friday, December 15, 2006
BERBAGI KATA-KATA
Setiap pagi Susy menuliskan kata-kata yang menghibur, memberi semangat, motivasi, atau sekedar lelucon pada secarik kertas yang diselipkan dalam kotak makan siang Dodi, anak lelakinya. Sepulang sekolah, bocah kelas 5 SD itu selalu mengembalikan kotaknya. Biasanya kertas tulisan itu masih utuh di dalam kotaknya. Sering Susy bertanya-tanya, dibaca nggak sih tulisan itu? Toh, Susy terus melakukan hal yang sama setiap pagi. Setidaknya, itulah caranya untuk menunjukkan perhatian kepada sang buah hati di tengah kesibukannya sebagai wanita karir.
Suatu hari saat mengembalikan kotak, kertas tulisan itu raib. Susy bertanya, “Sayang, ke mana kertas tulisan Mama?” yang ditanya menjawab kalem, “Tadi aku kasih Rosa.” Dodi melanjutkan, “Ibu Rosa tidak memberikan kertak kayak gitu. Saya pikir, ia bisa menggunakan punyaku.”
“Oh, begitu?” jawab Susy.
“Rosa tadi cerita, Mbaknya (pengasuh, Red.) lagi sakit. Ia sedih.” Tanpa ditanya lebih lanjut Dodi menjelaskan, “Kalau gitu besok Mama bikinin tulisan untuk dia, ya! Kalau nggak, akan aku kasih catatan Mama hari rabu lalu. Isinya cukup bagus kok.”
Susy terpana mendengar kalimat Dodi. Keraguannya seketika lenyap. Ternyata Dodi tidak hanya menghargai tulisan-tulisan pada kertas tersebut, tapi bahkan memperlakukannya sebagai barang berharga untuk diberikan kepada orang lain.
Terkadang, orang dewasa perlu berkaca pada dunia anak. Sebagai bocah, Dodi berusaha menjadi manusia komplet, ingin menjadi bagian dari hidup orang lain. Di kala temannya sedih, ia merasa perlu membagi apa yang dimilikinya, meski sekedar kata-kata di atas kertas. Seperti kata Sigmund Freud, “ When we can share – that is poetry in the prose of life.”
(Sumber : INTISARI : 184, Edisi Oktober 2005)
YOGI DAN KALAJENGKING
Yogi itu menjawab, "Memang sifat kalajengking adalah menyengat, sedangkan sifat para yogi adalah menolong yang lain jika mereka mampu melakukannya."
MENYENANGKAN ORANG
Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut. Ia lalu meminta anaknya naik ke atas keledai. Seorang perempuan tua melihat mereka, "Sudah terbalik dunia ini! Sungguh anak tak tahu diri! Ia tenang-tenang di atas keledai sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan."
Jadi kali ini, anak itu turun dari punggung keledai dan ayahnya yang naik. Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan seorang gadis muda. "Mengapa kalian berdua tidak menaiki keledai itu bersama-sama?"
Mereka menuruti nasehat gadis muda itu. Tak lama kemudian sekelompok orang lewat. "Binatang malang ... ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang - Kadang orang memang bisa sangat kejam!"
Sampai di sini, ayah dan anak itu sudah muak. Mereka memutuskan untuk memanggul keledai itu. Melihat kejadian itu, orang-orang tertawa terpingkal-pingkal, "Lihat! Manusia keledai memanggul keledai!" sorak mereka.
Jika anda berusaha menyenangkan semua orang, anda tak akan menyenangkan siapa pun.
HATI SEEKOR TIKUS
BELAJAR
"Datanglah kesini besok pagi", katanya.
Keesokan harinya, ahli permata itu meletakkan sebuah batu berlian di atas tangan si anak muda dan memerintahkan untuk menggenggam- nya. Ahli permata itu meneruskan pekerjaannya dan meninggalkan anak muda itu sendirian sampai sore.
Hari berikutnya, ahli permata itu kembali menyuruh anak muda itu menggemgam batu yang sama dan tidak mengatakan apa pun yang lain sampai sore harinya. Demikian juga pada hari ketiga, keempat, dan kelima.
Pada hari keenam, anak muda itu tidak tahan lagi dan bertanya, "Guru kapan saya akan diajarkan sesuatu?" Gurunya berhenti sejenak dan menjawab, "Akan tiba saatnya nanti," dan kembali meneruskan pekerjaannya.
Beberapa hari kemudian, anak muda itu mulai merasa frustasi. Ahli permata itu memanggilnya dan meletakkan sebuah batu ke tangan pemuda itu. Anak muda frustasi itu sebenarnya sudah hendak menumpahkan semua kesalahannya, tetapi ketika batu itu diletakkan di atas tangannya, anak muda itu langsung berkata, "Ini bukan batu yang sama!"
"Lihatlah, kamu sudah belajar", kata gurunya.
OPTIMISME SIPUT
"Mengapa kamu memanjat pohon itu? berkata yang lain, "Di atas sana tidak ada buah ceri."
"Pada saat saya tiba di atas," kata si siput, "Pohon cerinya akan berbuah."